Kliksaya
Supported by

''Sebagai seorang warga Denmark biasa, tujuan saya dengan Facebook ini adalah untuk mengungkapkan kata maaf kepada semua Muslim di seluruh dunia yang merasa diserang oleh kartun Nabi Muhammad,'' kata Botter dalam dialog live dengan Islam Online.
Tujuan pemuda berusia 27 tahun ini menuliskan ''Undskyld Muhammed'' yang berarti ''Maaf, Muhammad'' adalah untuk membangun sebuah perdebatan konstruktif mengenai kebebasan berekspresi di Denmark, sebuah negara sekuler dan demokratik.
Botter mengatakan dirinya seratus persen mendukung adanya kebebasan berekspresi. Namun kebebasan itu juga mestinya menghormati pandangan religius dan perasaan orang lain. Meski, Denmark merupakan negara sekuler. ''Agama baru'' bagi masyarkat Denmark, kata Botter, adalah demokrsi dan kebebasan berekspresi. ''Namun apapun alasannya, saya pikir merupakan keputusan yang sangat tidak tepat menerbitkan kembali kartun itu. Keputusan itu sangat mengecewakan,'' tegasnya.

Botter mengungkapkan, beragam respons memang kemudian mencuat. ''Sebagian besar memberi dukungan inisiatif positif ini. Dan lebih penting lagi, ini akan menunjukkan kepada dunia Islam untuk melihat tak semua warga Denmark mendukung penerbitan kartun itu,'' tegasnya.
Sebaliknya, catat Botter, ini juga menjadi sebuah kesempatan bagi warga Denmark untuk melihat bahwa tidak semua Muslim radikal. Tak semua Muslim juga menjadi kelompok atau orang-orang yang menentang kebebasan berekspresi dan demokrasi.
Kata Botter, orang-orang Denmark yang sangat kuat mendukung hak 17 surat kabar itu menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad, juga adalah orang-orang yang mengirimkan surat bernada kebencian dan ancaman agar ia diam. ''Bagaimanapun, saya bisa dengan gembira memberitahukan Anda bahwa setiap saat saya menerima satu surat elektronik bernuansa kebencian. Namun saya juga dapatkan 25 surat dukungan. Saya sangat bahagia. Saya tak akan diam dengan beragam ancaman yang datang,'' kata Botter. fer/RioL
Publikasi Cartoon Pelecehan dibarengi Perayaan Valentine DI Indonesia, dengan Membagi bagikan Gatis... oleh berberapa aktivis perempuan. sebuah rekayasa kebetulan yang Ternang Benderang
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot