Kliksaya

SBY di mata Pak LURAh

Sekarang orang orang pada rame mulai cari cara bagaimana membahas isu pilpres, tidak hanya orang kota, Lurahpun ikut-ikutan walaupun katanya PNS tapi soal partai dan presiden dia tentu bisa bahas membahas....
Cerita punya cerita sehabis bermain dengan alam diboyolali, pulang kekampus ada bahasan menarik antara si pendukung setia sang jenderal Prabowo dan si Jenderal SBY, tebak apa yang diceritakan....
Tentunya kalau yang diceritain adalah kejelekan mereka semua padahal tampang dua orang itu kan gak jelek je;lek amat kalau jadi pajangan dikertas suara

Kembali ke cerita pak Lurah.... Meskipun pemimpin diatas banyak yang merah bukan berarti saya mau milihi presiden yang warna merah lah terus mau milih mana....
Terlepas dari jubahnya sang lurah... ia cerita wualah mas-mas pak bambang itu mengakui kita loo mas... dan orangnya menghargai orang lain. Biarkata banyak orang bilang BLT itu hasil hutang tapi ujung ujungnya yang minat kan dari merah juga banyak terutama para pendukung setianya... itu orang atas aja yang ribut kalau bawahnya gak peduli ada uang kita bisa makan....
Cerita makin seru dan mengasyikkan apalagi si pak lurah ini seorang petualang yang unggul hampir seluruh tanah dipulau indonesia ini ia kaakan Vini Vidi Vici... walaupun pulang pulang masih tetap sederhana... tapi gak apalah saya salut perjuangan si pak Lurah jadi lurah dari 10 Generasi termasuk dia dan kakaknya kakek dari kakek Buyutnya buyut semua jadi lurah. Nah setelah pulang dari berbagai macam tempat dan mulailah beliau turun gunung mencoba menjadi peruntungan pak Lurah bermodal jual tanah dan laku 50 Juta Rupiah akhirnya beliau mencalonkan diri jadi Calon Lurah dan melihat undian nnya no 2 beliau tambah senang. dipikir pikir Kalau untuk jadi lurah aja biaya kampanye nya 50 jutaan apalagi jadi presiden pasti bermiliaran yang dikeluarkan apa gak sayang tuh mending dikasih ke gue , kan gak sia sia sama gue bisa gue beliin donat satu satu biar orang orang kurang mampu bisa menyicipi donat ala amerika yang enak dimulut gak enang dipandang ma tukang ngemis dijalan. Kembali lagi ke ceritanya ketika si pak lurah itu jadi lurah ternyata gondok-gondokan diantara pendukung gak jauh beda tapi bukan anak rantau kalau gak bisa nyusun seribu satu strategi jitu mengalahkan pesaingnya secara sopan dan damai.. wuuuih Keren keren, Pas ditanya kenapa bapak menang, dia bilang ya kaena suka no 2 dan Allah itu maha adil yang bijak pasti menang
Pesan saya sih cuman satu Dah sekali Putaran saja Cukup

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger