Kliksaya

Pudarnya Pesona Cleopatra

Ini say kemarin habis share-share eh akhirnya dapat juga blog yang dah ngeresensi nih buku pokoknya kalo dah baca buku ini anda akan tergoda untuk memebeli.....


PUDARNYA PESONA CLEOPATRA
Filed under: Pembelajar

Masih seperti Ayat-ayat Cinta, Kang Abik (Habiburrahman El Shirazi) menghadirkan aura Mesir dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra. Hafalan Alquran, kuliah di Al-Azhar, kisah cinta karena Allah, da’wah seperti menjadi ciri khas yang tak pernah lepas dari novel Kang Abik, termasuk dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini.

Jujur saja, aku bukan tipikal pembaca novel yang sabar menikmati paragraf demi paragraf hingga mencapai akhir cerita. Aku lebih tertarik membaca awal dan akhir cerita tanpa mempedulikan klimaks cerita. Hanya Kang Abik yang membuatku menjadi seorang penyabar. Pudarnya Pesona Cleopatra dan Ayat-Ayat Cinta saja yang tahan kubaca paragraph demi paragraph. Seperti ada gravitasi yang menarikku dan menenggelamkanku dalam tulisannya. Tanganku tak bisa lepas dari lembaran-lembaran novel Kang Abik hingga aku sampai di akhir cerita.

Memang luar biasa novel Pudarnya Pesona Cleopatra ini. Walaupun banyak orang yang berpendapat Ayat-Ayat Cinta jauh lebih ‘hidup’, aku tetap terkesan dengan novel yang satu ini. Kesederhanaan alur cerita tidak membuat pesan moral novel ini pudar.

Setelah membaca novel ini yang terbersit di benakku adalah sebuah kalimat : Allah Maha membolak-balikkan hati…

Pria tokoh utama dalam novel ini begitu tergila-gila dengan kecantikan gadis Mesir dan tidak mencintai Raihana istrinya. Padahal Raihana adalah wanita yang super shalihah dan hanya ada satu hal yang tak ingin terjadi pada dirinya: diceraikan oleh suaminya. Meskipun suaminya memperlakukan Raihana dengan buruk, Raihana tetap setia. Dengan kekuatan doa Raihana dalam setiap tahajudnya, suaminya akhirnya berubah 1800. Dia benar-benar jatuh cinta pada Raihana dan membenci kecantikan gadis-gadis Mesir. Sayangnya, cinta terlambat dan tak kan pernah terbalas. Raihana meninggal sebelum suaminya mengungkapkan cintanya dan menebus segala ‘kezalimannya’ pada Raihana.

Aku benar-benar tersadarkan akan KeMahaKuasan Allah SWT. Dia benar-benar menggengam hati-hati kita. Mudah bagi Allah untuk mengubah kebencian menjadi cinta dan mengubah cinta menjadi kebencian.

Saudara kita yang saat ini bergelimang maksiat bisa jadi suatu saat menjadi orang yang sangat taat. Bisa jadi orang yang sekarang kita anggap taat esok menjadi ahli maksiat, jika Allah berkehendak. Putaran waktu akan memperlihatkan pada kita kebenaran pernyataan di atas.

Aku sendiri melihat fenomena ini terjadi pada saudara-saudaraku. Ada seorang akhawat yang melejit secepat kilat. Dulu beliau adik mentorku yang lucu, belum berjilbab dan polos. Sekarang beliau berjilbab rapi, sudah punya adik mentor, hafalannya jauh lebih banyak, amalan hariannya lebih berkualitas, menjadi tokoh mahasiswa di kampus, prestasi akademiknya luar biasa, sudah punya maisyah. Di sisi yang lain aku melihat beberapa akhawat yang sudah duluan berjilbab dari beliau malah mengalami kemunduran (terlalu menyedihkan untuk disebutkan :( )

Ada sebuah doa yang sangat indah yang dapat mengokohkan kita dalam ketaatan:
Ya Muqallibal qulub, Tsabbit qalbi ‘alaa tha’atik
Ya Muqallibal qulub, Tsabbit qalbi ‘alaa dinik
Wahai Yang membolak-balikkan hati, palingkanlah hati ini pada ketaatan padaMU
Wahai Yang membolak-balikkan hati, palingkanlah hati ini pada DinMU

Karena Allah yang menggenggam hati kita, pada Allahlah kita meminta agar hati kita menjadi taat….

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Powered by    Login to Blogger